Tags
Cerita Pernikahan Unik, Inspirasi Pernikahan, Inspirasi Pernikahan Unik, Lagu Pernikahan, Lagu Pernikahan Kreatif, Original Sountrack Pernikahan
Bagi saya pribadi, salah satu part yang paling memuaskan dalam momen pernikahan adalah membuat original soundtrack (OST) sendiri. Bahkan mendirect secara langsung pengerjaan video klip dari lagu tersebut.
Judulnya ‘Ruang Yang Terakhir Kusinggahi’. Lagu yang saya persembahkan tak hanya untuk Aini, namun bagi kehidupan kami berdua nantinya. Semacam doa yang tertuang pada lirik.
Secara musikalitas, tak dipungkiri lagu ini banyak terinfluence oleh Depapepe dan Noah. Depapepe untuk aransemen musik dan gitarnya, sementara Noah dari segi penulisan lirik dan tarikan vokal.
Jujur, notasi dari lagu ini sudah saya buat dari kelas 2 SMA. Saat itu saya sedang sangat-sangat menggandrungi Joe Satriani (sampai saat ini pun masih) yang tak lain adalah seorang gitaris instrumentalis tersohor di dunia.
Dan lagu ini saat itu masih dalam bentuk fingerstyle alias masih hanya berupa petikan gitar. Saya masih ingat, lagu ini saya beri nama ‘Clear Chamber‘, entah mengapa, tak ada arti spesial di balik judul tersebut. Namun, aransemennya belum seceria versi sekarang, dulu lebih slow dan galau.
Menjelang pernikahan yang digelar bulan April yang lalu, saya memang bernazar untuk membuat OST bagi momen yang Insya Allah sekali seumur hidup ini. Beberapa aransemen lagu coba saya buat tapi tak ada yang mengena.
Pada akhirnya saya teringat kalau saya punya 1 stok lagu yang kelihatannya cocok untuk dijadikan OST. Tak lain tak bukan adalah ‘Clear Chamber‘.Aransemen saya ubah menjadi lebih bright dan optimis, plus penambahan lirik.
Untuk departemen lirik sendiri, saya tidak ingin main-main. Saya termasuk yang sangat concern terhadap lirik sebuah lagu. Saya tidak suka lirik yang cheesy, murahan, dan menggunakan kata-kata yang basi, sudah sering digunakan di lagu-lagu lain, dan mudah ditebak. Ditambah lagi, saya ingin lirik tersebut termuat pesan terselubung di dalamnya.
Maka saya memutuskan agar setiap bait lirik yang saya tulis dimulai dari huruf-huruf yang membentuk nama kami berdua yaitu Aini Nurul Iman dan Handry M. Yudha. Dengan proses yang memakan waktu 1 bulan untuk menyempurnakannya, termasuk merekam lagu yang dibantu oleh teman saya yaitu Fabian Winandi di mini studio miliknya, maka jadilah lagu dan lirik bersejarah ini:
Intro 1
Verse 1:
(A) ngin yang membawa
(I) mpian serta harapan berdua
(N) amamu mengisi
(I) maji yang sepi
Verse 2:
(NU) ansa kehangatan senja
(R) intik hujan yang berbisik
(U) ngkapkan dalam diamnya
(L) uasnya cintaku
Reff 1:
(I) nilah ruang yang terakhir kusinggahi
(M) elewati terjalnya jalan pencarian yang telah kita lalui
(A) wan cerah yang kagumi cerita kita berdua, dan semestapun bernyanyi
(N) afas jiwaku, separuh tulang rusukku, kutemukan dalam senyummu
Intro 2
Verse 3:
(H) amparan hari di depan
(AND) alkan kepercayaan bersama
(R) iak-riak yang mungkin ada
(Y) akinkan kita takkan terpecah
(M) enguatkan janji sehidup semati
Reff 2:
(Y) ang diperjuangkan selama ini berlabuh di sini
(U) ntuk yang pertama dan terakhir ku harapkan
(D) ekaplah mimpi-mimpiku agar terwujud doamu yang bertaburkan cahaya
(HA) rmoni yang indah, bersuara bagai malaikat, iringi ikatan suci kita
(Solo gitar)
Reff 3:
(I) nilah ruang yang terakhir kusinggahi
(M) elewati terjalnya jalan pencarian yang telah kita lalui
(A) wan cerah yang kagumi cerita kita berdua dan semestapun bernyanyi
(N) afas jiwaku, separuh tulang rusukku, kutemukan dalam senyummu
Kutemukan dalam senyummu
Kutemukan dalam senyummu
Video klipnya sendiri direkam berbarengan dengan sesi foto pre-wedding oleh adik saya, Brilliant Trirahmanova. Sementara untuk editing tetap oleh saya sendiri karena otak saya yang paling mengerti alur dari VC nya. Total waktu yang dibutuhkan untuk merekam keseluruhan gambar di video ini hanyalah sekitar 5 jam, mulai dari jam 6 pagi hingga 11 siang.
Termasuk mepet dan sangat sempit waktu yang tersedia karena berbarengan dengan sesi foto, dan juga lamanya jarak dan waktu tempuh dari bagian depan Tahura Bandung untuk tiba di penangkaran rusa yang berada jauh di dalamnya.
Hal ini berakibat tidak terlalu banyak footage dan sudut pengambilan gambar yang berhasil direkam. Namun, saya mencoba memaksimalkan waktu yang ada dan angle-angle yang berhasil diambil. Dan hasilnya seperti yang terlihat pada video di atas. Cukup memuaskan
Dari segala jerih payah ini, saya merasa bahwa yang terpenting adalah ada bukti dan cerita yang dapat dibagi kepada anak-anak saya kelak bahwa orangtua mereka memiliki kenangan indah di masa lalu dengan harapan mereka pun akan terinspirasi dan tumbuh menjadi anak-anak yang penyayang dan kreatif.
Many thanks to:
- Depapepe & Noah – Influencer
- Joe Satriani – Influencer
- Aini Nurul Iman – Inspirator & lover
- Orang tua – Supporter
- Fabian Winandi – Executive Producer, Sound Engineer
- Brilliant Trirahma Nova – Videographer
- Nes Photo’s Crew – Supporter
- Isma Wulandari – Make Up Artist
- Penjaga kandang rusa Taman Hutan Raya Djuanda
- Adik kakak – Supporter
Baca juga: [Behind the Scene] A&H Wedding – Akad Nikah