Design by Handry Martha Yudha (2016)
Terkadang rasa bosan datang ketika melihat desain Curriculum Vitae sendiri yang tidak banyak berubah.
Jadi mumpung sedang ada waktu di akhir pekan ini tidak ada salahnya merampungkan projek re-design CV ini.
Re-design ini sudah dimulai dari satu bulan yang lalu, namun mangkrak karena kesibukan bekerja setiap hari.
Berangkat pukul 7 dan seringnya baru tiba di rumah menjelang jam 8 malam ke atas. Setibanya, tidak ada waktu lagi di depan laptop karena seharian mata sudah lelah memandang layar menyala. Lagipula ada istri yang cukup lama menanti kepulangan saya, sehingga waktu beristirahat di rumah semaksimal mungkin dihabiskan bersamanya.
And, that’s it, akhirnya projek ini selesai juga!
Overall, saya puas dengan desain saya kali ini. Jika dibandingkan dengan desain CV sebelumnya, versi terbarunya terlihat lebih mature dan padat.
The previous version of my CV
Di versi lamanya, saya merasa banyak space kosong menganga yang membuat kombinasi posisinya agak kurang seimbang. Lalu terlalu banyak tulisan dengan ukuran kecil plus positioning yang cukup membingungkan menjadi nilai minus khusunya di mata saya saat ini.
Akhirnya saya memutuskan mengubah desain, dengan pertama-tama memutar angle dari yang awalnya landscape, menjadi portrait. Hal ini dimaksudkan agar orang mampu memahami bagaimana alur bacanya walau secara sekilas.
Saya memberikan penekanan di awal dengan menuliskan ‘Marketing and Branding Enthusiast’ sebagai imej utama, karena saya memiliki latar belakang pendidikan di dunia marketing dan memang menyukainya, khususnya branding dan digital marketing.
Sisanya tidak ada perbedaan, hanya perubahan dari sisi desain saja yang jauh lebih sederhana tapi tak melupakan estetika.
Satu yang baru adalah poin ‘Other Skills‘.
Di sini saya memvisualisasikan sejauh apa tiap skill lain yang saya kuasai dengan ikon parameter. Hal ini terinspirasi di saat saya bermain The Sims.
Ada yang menarik, mengapa dengan latar belakang Marketing namun saat ini saya bekerja di posisi Export & Import?
Well, kalian tahu bahwa Marketing memiliki jam waktu yang sangat fleksibel. Saking fleksibelnya, weekend pun tak jarang harus tetap menjalankan amanat dari perusahaan.
Hal tersebut yang saya alami di awal karir bersama Instax.
Berhubung istri langsung diberikan rezeki untuk hamil, maka dengan working load yang menurut saya cukup fantastis tersebut (pulang jam 2 malam pernah, menginap di dekat lokasi event pun juga pernah), dan dengan beberapa alasan lain yang tak dapat disebutkan, re-positioning pun jadi jalan keluar (sementara).
Kebetulan divisi import perusahaan sedang membutuhkan tenaga, sehingga ketika ditawari untuk mengisi posisi tersebut tanpa terlalu lama berpikir langsung saya terima. Setidaknya hingga beberapa waktu ke depan pikir saya.
Karena sejatinya, saya lebih menyukai posisi saya sebelumnya, yang lebih dinamis dan menuntut otak berfikir kreatif, walaupun dengan resiko jam kerja yang sangat ‘karet’, dalam artian lembur jadi santapan yang mengenyangkan hampir setiap hari.
Namun, menikmati dan mensyukuri apa yang saat ini dimiliki adalah keharusan. Di posisi Export Import saat ini saya banyak belajar hal dan istilah baru. Jam kerjanya lebih teratur, pressure tidak terlalu terasa sehingga lemburpun dapat lebih dinikmati.
Mungkin di beberapa postingan berikutnya akan saya tuliskan apa saja yang saya dapatkan dan pelajari tersebut, besera pengalaman-pengalaman menariknya.
Di beberapa waktu luang, saya tetap mempelajari dan mengikuti perkembangan seputar dunia marketing di era digital ini.
Saya akhir-akhir ini sedang senang memperdalam teknik SEO sebuah website dengan langsung menceburkan diri ke dalamnya, yaitu dengan membuat web-blog bernama inspirastory.id.
Terinspirasi dari kesuksesan para blogger yang dapat meraup uang dari Google lah yang akhirnya mendorong saya untuk membeli domain dan hosting berbayar, karena saya baru menyadari tanpa hosting berbayar maka suatu blog tidak dapat masuk ke Google AdSense. Blog ini sendiri masih memakai embel-embel wordpress.com sehinga tidak dapat di-monetize.
Inspirastory.id sendiri adalah pilot project bagi saya dalam usaha menembus kualifikasi dan standar yang ditetapkan AdSense. Kita lihat beberapa bulan ke depan bagaimana perkembangannya, karena saat ini saya masih berfokus dalam mendevelop konten dan tahap awal dari promosi.
That’s all.