Branding vs Marketing

Tags

,

Pic source: http://cummingscreativegroup.net/assets/images/blog/mainshot_logo_vi.jpg

Dalam suatu perbincangan, anggap saja antara Diego dan Alvaro, muncul suatu pertanyaan yang dilemparkan Alvaro pada Diego, mengenai perbedaan branding dan juga marketing
Sebagai seorang konsultan di bidang pemasaran, Diego berpikir sejenak untuk dapat menjelaskan secara mudah dan jelas.
“Ah begini, Alv.”
“Kita mulai saja dari perumpaan kasusnya. Anggaplah ada Mr. X, seorang pengusaha sepatu yang memutuskan datang ke Mr. Z, seorang konsultan, untuk meminta advice tentang bagaimana ia harus mulai memasarkan sepatunya.” buka Diego pada Alvaro
——
“Siapa target market dari sepatumu ini?” buka Mr. Z
“Pasar premium, dominan pria, menengah ke atas tentunya, yang memiliki penghasilan di atas 5 juta.” jawab X lugas
“Oke, lalu apa keunggulan sepatumu dibandingkan dengan kompetitor?” lanjut Mr.Z
“Sepatuku ini dibuat secara handmade, tidak menggunakan mesin, kualitas kulitnya serta bahan pendukunya pun nomor satu, diimpor langsung dari Amerika. Di Indonesia, yang seperti ini masih cukup jarang.”
Sounds good, mau dijual di range harga berapa sepatumu?”
“Kupikir masih cukup masuk akal untuk dijual di harga 800 ribu sampai 2 juta. How?” ujar Mr. X cukup yakin
“Oke lah. Menurutku dengan budget awalmu, menjual secara online dulu bisa jadi solusi. Kusimpulkan bahwa secara 4P, Productmu adalah sepatu premium, yang memiliki Pricedi rentang 800 ribu – 2 juta. Kusarankan untuk Promotion‘, kau fokus dulu membangun kredibilitas secara online (‘Place‘), jika memungkinkan, endorse beberapa public figure yang memiliki imej high class untuk meningkatkan kepercayaan publik. Lalu jika penjualan sudah baik dan modal sudah terkumpul kembali, putar kembali uangmu itu dengan menjadi sponsor di beberapa event yang sesuai dengan target market mu untuk menghadirkan produkmu itu secara offline dan lebih dekat dengan para potential customers.”
Nice idea. Lalu apalagi?” ucap X penasaran
“Secara visual, untuk mencitrakan sepatu premium, kau harus konsisten mengunggah foto atau video produkmu yang High Quality. Jangan pernah sekali-kali menampilkan foto yang buram, blur, terkesan asal-asalan karena akan merusak branding yang ingin dibangun. Oiya, ingat branding juga tak melulu tentang produk, kalau kau fast response dalam menjawab pertanyaan dan order yang masuk ke HP ataupun e-mailmu, itupun dapat menjadi nilai plus di mata konsumen. Imej produk berkualitas + pelayanan yang maksimal pun bisa terbangun, tapi tentu harus konsisten.” Jelas Mr. Z
——
“Hmm aku mengerti sekarang.” celetuk Alvaro
“Dari cerita tadi sekarang kau bisa simpulkan seperti apa itu Marketing dan Branding kan, Alv?”
“Menurutku, branding adalah aktivitas dalam membangun suatu imej yang ingin disematkan sebagai karakter pada suatu produk. Tentunya sebelum melakukan proses branding kita pun harus terlebih dahulu mengenali produk yang ingin dijual, siapa vendor yang dapat dipercaya untuk menjadi produsen, apa saja keunggulannya, siapa target market utama, harga jual yang akan dipatok, dan di mana kita harus fokus memasarkan produk tersebut. Dari situ kita dapat menyusun marketing strategy baik secara online maupun offline, juga branding yang ingin dibangun dan disisipkan dalam strategi yang sudah dibuat. Jadi sebenarnya branding dan marketing itu saling mengisi, demi mencapai target sales yang diinginkan ya?”
“Ya kurang lebih seperti itu Alv. Simpelnya, marketing itu bagaimana kita menjangkau dan dapat terlihat oleh konsumen, sementara branding adalah bagaimana kita ingin dipersepsikan dan dapat dipercaya oleh mereka sehingga semakin tumbuhlah keinginan mereka untuk membeli produk kita.

Pic source: http://www.firebrand.co.uk/img/insights/branding-v-marketing.svg

Ditulis di malam Selasa bertepatan dengan Isra Miraj, di penghujung April sambil merasakan demam di kepala. Entahlah, tiba-tiba ingin menulis hal ini.

Zufar Mendadak Eksis di Instagram @marioteguh!

Tags

, , ,

Semua ini berawal saat saya mengajak Zufar berbicara dan ngobrol di hari Minggu yang lalu. Karena kebiasaan mendokumentasikan suatu momen, membuat saya selalu bersiap dengan kamera digital maupun kamera HP, dan sambil mengobrol tersebut saya merekam gerak-geriknya yang sangat lucu dan menggemaskan.

Di suatu detik, tiba-tiba ia mengeluarkan suatu gerakan yang seketika mengingatkan saya pada ‘signature move‘ atau gerakan khas dari Mario Teguh saat mengucapkan “Itu” di setiap rentetan kalimat motivasinya.

Suatu ide pun terbersit untuk membuat suatu video jokes singkat yang mengaitkan Mario Teguh saat memberikan motivasi dengan gerakan tangan Zufar tersebut.

Tak menunggu lama, beberapa saat setelahnya, dengan hanya mengandalkan Movie Maker, Youtube, dan Adobe Photoshop, saya pun merealisasikan imajinasi yang sudah tergambar di otak. Total video jokes tersebut hanya berdurasi 13 detik, namun pengerjaannya cukup memakan waktu karena tak mudah memilih kalimat motivasi Pak MT yang mana yang akan saya tampilkan (untuk memilihnya, saya mengubek-ubek video yang diunggah di Youtube Pak MT yaitu channel MarioTeguhTV)

Setelah selesai, video tersebut pun saya unggah di akun Instagram pribadi, @handrymar, tak lupa mention dan tag @marioteguh dengan harapan beliau melihatnya.

Tak disangka, selang beberapa saat setelah video diunggah, Pak MT membubuhkan komentarnya di video tersebut, suatu hal yang jarang dilakukan seorang public figure sepertinya.

MT

@marioteguh berkomentar di video “Zufar, Sang Motivator Cilik”

Setelah beliau berkomentar, yang lebih mengejutkan lagi beliau me re-post video tersebut ke akun IG miliknya! Sebuah apresiasi yang menyenangkan hati dan cukup membanggakan.

Hingga saat ini, video yang diupload di akun @marioteguh dengan URL https://www.instagram.com/p/BS8m-gSFb8d/ tersebut sudah dilihat lebih dari 38 ribu kali! Kau lebih terkenal ya sekarang Zufar, papahnya kalah telak hahaha

Screenshot_2017-04-23-19-52-48-871.jpeg

Beruntungnya, tidak ada komen nyinyir terhadap video tersebut, kebanyakan positif dan terhibur dengan kalimat yang diucapkan Pak MT serta tentunya kelucuan Zufar yang menirukan gerakannya.

Jika dilihat dari sisi digital marketing, kunci kesuksesan video ini menjadi lumayan viral adalah pemilihan konten yang simpel tapi mengena (tentang cinta yang mudah diterima banyak orang), dan tentu saja ‘keberuntungan’ karena seorang Mario Teguh mau secara cuma-cuma memposting video tersebut (Bayangkan berapa biaya sekali posting di akunnya yang sudah memiliki followers lebih dari 3 juta).

Sebagai penutup, doa seorang papah muda: “Semoga anakku ini memang akan semakin berkembang menjadi anak yang kreatif, pintar, terkenal dengan kehebatan dan bakatnya, juga berguna bagi orang banyak. Aaamiin YRA.”

handry

Pertemuan Pertama Dengan Zufar

Back again,

Sudah lama blog ini tidak terisi sesuatu, sedikit berdebu dan harus dihiasi kembali dengan cerita yang baru.

Well, ini tentu bukanlah cerita baru. Sudah 3 bulan lebih berlalu semenjak hari itu, hari dimana saya bertemu untuk kali pertama dengan sesosok bayi laki-laki sehat yang terlahir ke dunia dengan berat 2.71 kg + tinggi 49 cm, disematkan padanya nama indah: Zufar Qalifa Ghaizannoah.


Singkat cerita,

istri saya, Aini, telah memasuki minggu-minggu rawan terjadinya persalinan pada awal Januari 2017. Bulan-bulan sebelumnya, dokter yang memeriksanya memberikan sebuah prediksi bahwa kemungkinan besar persalinan terjadi sekitar tanggal 20an Januari, bisa lebih cepat ataupun lebih lambat 2 minggu, tidak dapat dipastikan secara merinci.

Semenjak kehamilannya memasuki bulan ke 8, Aini memang sudah memutuskan untuk cuti melahirkan dan mengungsi ke rumahnya di Bandung, sementara saya tetap berada di Jakarta untuk mengurus bisnis saya kala itu, Martabak Mini Rainbow di bilangan Ampera Raya, Jakarta Selatan, dan hanya pulang sekitar 2 minggu sekali.

Lalu pada tanggal 4 Januari 2017, Aini memutuskan pergi ke dokter karena beberapa kali merasakan gerakan-gerakan pada perutnya. Namun di akhir konsultasi, dokter menyimpulkan bahwa persalinan kemungkinan besar terjadi 2 minggu lagi. Saya yang kala itu berada di Jakarta cukup tenang dengan informasi tersebut dan menunda kepulangan saya ke Bandung karena menurutnya masih 2 minggu lagi.

Tak disangka keesokan paginya, saya mendapatkan kabar mengejutkan. Kabar tersebut tidak datang dari Aini, namun dari ibu saya yang berkata bahwa Aini sedang menuju RSIA Grha Bunda karena sudah mengalami kontraksi serta memasuki tahap pembukaan 5. Pesan Line tersebut saya terima mungkin sekitar jam 8 pagi.

Berbekal googling tentang informasi durasi jeda antar pembukaan, saya yang masih awam mengenai hal ini berkesimpulan bahwa rata-rata untuk persalinan pertama biasanya pembukaan 10 alias terakhir dicapai setelah menghabiskan waktu kurang lebih 12 jam semenjak masuk ke ruang UGD.

Dengan asumsi tersebut, saya berharap masih memiliki waktu untuk dapat menemani perjuangannya dalam melahirkan anak pertama kami. Benak awam saya berhitung sejenak dan menghasilkan hipotesa bahwa pembukaan 10 kemungkinan masih sekitar 6-7 jam lagi, atau sekitar jam 2 sore. Lagi-lagi semua hanya berdasarkan info googling tadi.

Di situasi nyata, hal tersebut terbantahkan. Kuasa Allah bermain di sana.

Aini diberi kemudahan yang sangat luar biasa dalam proses melahirkannya.

Sungguh di luar dugaan, pembukaan 10 berhasil ia capai pada jam 09.31, alias hanya berselang satu setengah jam dari kondisi pembukaan 5! Kaget dan takjub menjadi satu.

Saya yang saat itu masih berada di Bus menuju Bandung (Tiket travel sold out, karena semua serba dadakan) hanya dapat mengucap syukur Alhamdulillah, walau tersimpan sedikit rasa penyesalan tidak dapat mendampingi istri dalam jihadnya secara langsung.

Namun, saya rasa semua itu hanya skenarioNya. Legowo saja.

Saya baru dapat tiba di Bandung pukul 16 lebih, setelah menempuh perjalanan hampir 7 jam, dikarenakan bus yang tidak dapat melewati tol Purbaleunyi akibat sedang adanya perbaikan dari Jembatan Cisomang. Dan baru benar-benar tiba di Rumah Sakit pada jam 5 sore.

Akhirnya, perjumpaan pertama itu terjadi.

Sosok yang selama ini hanya dapat kulihat melalui USG, dari tendangan-tendangannya di dalam perut, ternyata memiliki wajah yang sangat rupawan, suara tangisan yang indah, dan Insya Allah calon laki-laki yang tumbuh menjadi orang yang sholeh dan sukses. Aamiin YRA.


Do not forget to watch the video above, and subscribe to my Youtube channel! 😉

[Update CV] February 2017

Tags

, , , , , , , , , , , ,

cv-handry-feb-2017

Butuh jasa desain CV seperti ini?

contact ke nomor 0878 – 2302 – 6439 (WhatsApp)

Waktu cepat sekali berlalu, dari terakhir kali saya mendesain CV pada bulan Agustus 2016, hingga kini saya telah resmi menjadi seorang Ayah dari anak laki-laki ganteng bernama Zufar Qalifa Ghaizannoah (Saya belum sempat menuliskan tentangnya di blog ini, tapi jika penasaran ada video detik-detik pertemuan pertama saya dengan Zufar: https://www.youtube.com/watch?v=LSmOq6YjIfg&t=3s)

Mungkin ini akan menjadi habit baru saya kedepannya, menyegarkan CV per 6 bulan sekali agar tetap up-to-date dan fresh.

Di atas adalah desain CV terbaru saya, desainnya lebih disimplifikasi agar terlihat lebih mature ketimbang versi desain sebelumnya. Didominasi warna merah tua untuk menonjolkan ‘keberanian’ dan ‘semangat’, juga agar terlihat lebih outstanding dibandingkan CV lainnya yang menumpuk nantinya di ruangan HRD. Haha

See you on the next posts

handry

Tasyakur Bi Ni’mah #4BulanKehamilanAini

Tags

, , , , , , , ,

Tasyakur Bi Ni'mahPada tanggal 14 Agustus 2016 yang lalu, berdasarkan perhitungan dan aplikasi smartphone yang kami gunakan, menjadi titik dimana usia kehamilan Aini telah menginjak usia 4 bulan. Di titik tersebut, menurut Islam, merupakan momen di mana ruh ditiupkan ke dalam janin dan garis masa depannya telah dituliskan.

Yang artinya kehidupan telah turun ke dunia, dan ia sudah mulai dapat mendengarkan suara kita (bahkan sebenarnya ia sudah mulai dapat mendengar di usia kehamilan 3 bulan berdasarkan alodokter.com).

إنَّ أَحَدَكُم يُجْمَعُ خلقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ،

“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dipadukan bentuk ciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari (dalam bentuk mani) lalu menjadi segumpal darah selama itu pula (selama 40 hari), lalu menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh pada janin tersebut, lalu ditetapkan baginya empat hal: rizkinya, ajalnya, perbuatannya, serta kesengsaraannya dan kebahagiaannya.” [Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu].

Sumber: almanhaj.or.id

Seminggu setelahnya, pada 21 Agustus 2016, kami berdua Alhamdulillah memiliki rezeki untuk melaksanakan acara tasyakur bi ni’mah di kediaman kami di Bandung secara sederhana bersama keluarga, sanak saudara, dan beberapa teman terdekat (termasuk sohib saya Abian Adyasa) dengan melakukan pengajian, doa, dan makan bersama alakadarnya. Menurut beberapa sumber yang kami tanyakan, kami dianjurkan melantunkan surat-surat pilihan terbaik yang pas dengan momen 4 bulan ini. Diantaranya adalah:

  • Al-Fatihah
  • Al-Mukminun 12-14
  • Al-Baqarah 233
  • Luqman 12-14
  • Al-Ahqaf 15
  • Maryam 18-22
  • Yusuf 1-6
  • dan juga doa di bawah ini

Untuk menekan pengeluaran, kami tidak menggunakan jasa catering, melainkan meminta bantuan orangtua untuk memasak. Budget kurang lebih 1 juta sudah lebih dari cukup untuk menghidangkan rupa-rupa makanan porsi +- 60 orang (Bandingkan dengan memesan nasi box dengan harga IDR 25.000, tentunya memasak sendiri lebih hemat dan lengkap). Pengajian sendiri dipimpin oleh Ustadz Aziz yang juga memimpin pengajian pada hari dimana kami menggelar akad nikah 8 April 2016 lalu.

(Baca juga: Akad Nikah – Aini & Handry)

Momen ini juga jadi ajang silaturahmi dengan saudara-saudara karena saat ini stay di Jakarta yang menyebabkan intensitas bertemu pun menjadi minim. Bertemu dengan Andra, salah satu keponakan, pun cukup menyegarkan pikiran dengan melihat ekspresi saat ia tertawa ketika saya memainkan boneka Kodok yang bahkan umurnya lebih tua dibandingkan saya sendiri.

Setelahnya, kami tidak punya banyak waktu untuk bersantai di Bandung karena sudah harus berangkat pergi ke ibukota dengan kereta di jam 4 sore harinya. Sampai berjumpa 5 bulan lagi ya debay kami tercinta. We love you.

RECORDED BY FUJIFILM X-10 // EDITED BY MOVIE MAKER AND SONY VEGAS PRO 13.0

 

“We are going back, and the struggle is begin again.”

handry

 

Perjuangan Di Separuh Jalan Pertama #KehamilanAini

Tags

, , , , , ,

Usia Kehamilan 4 Bulan

Memiliki keturunan merupakan impian hampir setiap pasangan suami istri. Ada yang diberikan sesegera setelah menikah, ada pula yang harus bersabar dan menanti cukup lama untuk menimang anak pertamanya. Ada yang memang ingin segera memiliki anak, ada pula yang memang menunda dahulu demi tujuan-tujuan lain yang ingin dicapai. Skala prioritas bermain di sini.

Saya dan Aini termasuk ke dalam kategori pertama: Segera diberikan amanah untuk memiliki keturunan, dan memang tidak menundanya. Alhamdullillaaah. Segala jenis perasaan bercampur aduk. Seperti halnya membeli kucing untuk dipelihara, di satu sisi ada rasa senang yang dirasakan, di sisi lain tak sedikit biaya yang perlu dikeluarkan dan bertambah pula tanggung jawab yang diemban.

Awal SEMula

Pertama kalinya kabar gembira ini diketahui yaitu di pertengahan Mei. Saat itu Aini memang sudah telat haid beberapa hari (kalau tidak salah lebih dari 4 hari), dan kami memutuskan membeli test pack untuk menguji kebenarannya. Setelah dites pada pagi hari, karena konon urine terbaik untuk uji kehamilan adalah di pagi hari, hasilnya pun Alhamdulillah positif.

Demi mempertebal keyakinan, kami pun datang ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Kemang Medical Care (RSIA KMC) untuk melakukan check and re-check. Di RSIA KMC ini, Aini ditangani oleh Dr. Agung Witjaksono, SpOG. Dan benar saja, Aini memang telah dikaruniai jabang bayi yang akan dikandungnya selama 9 bulan ke depan terhitung mulai saat itu. Karena terakhir kalinya Aini mengalami haid adalah di tanggal 21 April, maka ditetapkan di tanggal tersebutlah awal perhitungan kehamilan.

Biaya MASA Kehamilan = Ujian Keikhlasan

Setelah mengalaminya secara langsung, saya menyadari satu hal: Bahwa membesarkan anak itu tidak semata-mata bermodalkan cinta belaka, namun membutuhkan tak sedikit biaya. Budgeting bulanan tak pelak harus selalu dilakukan, begitupun dengan pencatatan keuangan yang rapih dan terperinci agar memudahkan menentukan proyeksi bujet di bulan-bulan mendatang. Untuk keperluan pencatatan pengeluaran harian dan bulanan, kami membuat 1 sheet khusus bernama “Financial Book” di Google Drive yang dapat diakses melalui smartphone sehingga pencatatan dapat dilakukan setiap saat.

Semua ini saya lakukan bukan karena terlalu perhitungan, tetapi agar semua terdokumentasi rapih sehingga kita dapat memperkirakan berapa rata-rata pengeluaran bulanan, apa yang menjadi pengeluaran terbesar, apa yang menjadi pengeluaran tetap setiap bulannya, berapa rata-rata pengeluaran tak terduga yang biasa terjadi, apa yang harus ditekan pengeluarannya, dan sebagainya. Terdengar mudah, namun pada pengaplikasiannya butuh konsistensi dan kedisiplinan tinggi dalam mencatat setiap expenses tersebut, setiap hari.

Berdasarkan pencatatan yang dilakukan sampai tulisan ini published, total biaya yang saya sendiri keluarkan dari bulan Juni untuk kebutuhan ibu hamil kurang lebih mencapai IDR 7.425.800. Rinciannya:

#May

  1. Biaya rawat inap RSIA KMC: +- IDR 3.000.000

#Juni

  1. Susu ibu hamil Lactamil (3 pack): IDR 141.000
  2. Konsultasi dokter: IDR 350.000 – Discount 225.000 = IDR 125.000
  3. USG Transvaginal 2D: IDR 258.200
  4. Folavit 1000 MCG (30 tablet): IDR 75.000
  5. Duvadilan 20 mg (30 tablet): IDR 231.000
  6. Utrogestan 200 mg (28 tablet): IDR 691.600

#Juli

  1. Utrogestan 100 mg (3 tablet): IDR 35.200
  2. Investasi Reksadana Pasar Uang di IPOTFUND untuk kebutuhan persalinan (Maybank Dana Pasar Uang & Mega Asset Multicash): IDR 1.500.000
  3. Konsultasi dokter: IDR 350.000
  4. USG 2D: IDR 160.000
  5. CAL-95 (30 tablet): IDR 186.000
  6. Lactamil Pregnanis 400gr: IDR 67.500
  7. Promavit (30 tablet): IDR 79.000

#Agustus

  1. Konsultasi dokter: IDR 350.000
  2. USG 2D: IDR 160.000
  3. Mefinal (10 tablet): IDR 19.000
  4. Investasi Reksadana Pasar Uang di IPOTFUND untuk kebutuhan persalinan (Maybank Dana Pasar Uang): IDR 1.500.000

Itu pun masih diluar dari biaya makan, minum, biaya membeli buah-buahan saat ngidam buah tertentu, baju ibu hamil, dan lain-lainnya.

Hal-hal di atas semata-mata saya share agar para pasangan yang kelak menikah kurang lebih memiliki gambaran yang jelas tentang kisaran biaya yang perlu dikeluarkan setiap bulannya di masa kehamilan. Sebenarnya pengeluaran di atas bisa lebih ditekan jika tidak berkonsultasi di RSIA KMC, namun karena RS ini yang paling dekat dari tempat tinggal saat ini di Ragunan, dan juga karena ada kenalan ua yang bekerja di sini, jadilah sampai saat ini kami tetap datang ke sana hampir setiap bulan.

The Speechless Moment

Mengintip detak kehidupan di balik rahim merupakan pengalaman yang baru juga bagi saya dan Aini. Menegangkan dan menyenangkan di waktu yang sama. Seperti menyaksikan film-film bertemakan perjuangan demi merebut kebebasan, ada potensi hidup dan mati di dalamnya.

Di awal kehamilannya, Aini mengandung janin yang masih sangat lemah dan rentan mengalami keguguran. Setelah beberapa minggu pasca mengetahui perihal kehamilannya, Aini harus meringkuk di rumah sakit karena mengalami pendarahan/flek. Saya yang baru pertama kali berada di posisi tersebut cukup panik melihat pendarahan yang muncul. Kebetulan pada hari tersebut saya pun sedang sakit dan tidak masuk kerja sehingga Aini dapat sesegera mungkin dibawa ke KMC.

Aini diterima di UGD lalu diperiksa kondisi terakhirnya. Setelah pemeriksaan tersebut, dokter berkesimpulan bahwa Aini harus menjalani rawat inap setidaknya 2-3 hari ke depan. Di sana saya menghela nafas, selain mengkhawatirkan nasib kandungan Aini, di pikiran saya terbayang besarnya biaya rawat inap yang perlu digelontorkan.

Beruntungnya, masih ada orang-orang baik di sekitar kami yang mengulurkan bantuan mereka tanpa diminta dalam bentuk moril maupun materiil. Tak lain tak bukan adalah orangtua kami. Mereka membantu sebisa mereka sehingga biaya yang kami keluarkan tidak sebesar jika harus ditanggung seorang diri.

Semenjak itu, tidak terasa kandungan Aini terus menunjukkan progres yang menggembirakan. Dari semula berada di dalam kondisi kritis, sampai akhirnya kami menyaksikan dengan mata kepala sendiri janin itu berkembang hingga telah memiliki jantung, tulang punggung, tangan, kaki, dan juga kepala yang menuju sempurna. Itu terjadi saat kami melakukan USG pada 30 Juli 2016 yang lalu di usia kehamilan Aini yang menginjak 3 bulan lebih. Mata seolah tak percaya melihatnya. Melihat kehidupan yang sedang terjadi di dalam rahim, sedang berjuang hingga jalan keluar itu terbuka pada waktunya.

TASYAKUR BI NI’MAH

4 bulan pun berlalu dari tanggal pertama Aini didiagnosis mengalami kehamilan. Logikanya, pada tanggal 14 atau 21 Agustus 2016 yang lalu, kandungan Aini telah tumbuh selama kurang lebih 16 minggu.

Sesuai janji Allah SWT, pada usia kandungan 4 bulan lah ruh ditiupkan ke dalam janin yang sedang berkembang, bersamaan dengan ditulisnya nasib, peruntungan, serta masa depan dari Sang buah hati. Perasaan tegang, gugup, dan senang pun bercampur baur seperti adonan martabak manis yang siap dituangkan ke penggorengan.

Dalam rangka mengucap syukur kami pun menggelar acara Tasyakur Bi Ni’mah yang hanya mengundang keluarga besar dan beberapa teman dekat.

(Baca selengkapnya: Tasyakur 4 Bulan Kehamilan Aini)

MASIH ADA SEPARUH JALAN KEDUA

Kami sadar perjuangan ini masih berlanjut. Bahkan setelah kelahirannya nanti pun, perjuangan itu tidak serta merta berakhir. Kelahirannya justru menandakan babak baru perjuangan kami, yaitu membesarkan anak hingga mampu terbang dengan penuh keberanian menggunakan ‘sayap’ nya sendiri nanti di belantara kehidupan yang keras.

Untuk dasar itu, bermodalkan keyakinan, usaha, doa, dan kepasrahan pada Sang Pencipta, kami pun meneruskan perjalanan. Perjalanan menanjak yang berbatu, namun kami percaya di puncak sana terbentang pemandangan indah yang sejuk dan menyegarkan pikiran.

handry

#CalonPapah

Tags

, , , , , ,

RECORDED BY FUJIFILM X-10 // EDITED BY MOVIE MAKER AND SONY VEGAS PRO 13.0

 

Tidak terasa kehamilan istriku Aini sudah memasuki bulan ke-4. Di usia yang baru seperempat abad ini syukur Alhamdulillah saya sudah dikaruniai titel #CALONPAPAH bagi seorang anak yang Insya Allah akan menatap dunia kurang lebih 150 hari lagi.

Di saat banyak pasangan suami istri yang sudah mengarungi lautan rumah tangga selama puluhan tahun namun belum mendapatkan amanah untuk menimang buah hati, kami di sini tak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan sekaligus tanggung jawab besar untuk merawat Sang titipan Allah SWT. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan.

Sejauh ini belum ada bayangan akan berjenis kelamin apa anakku nanti. Tapi yang pasti, kalau ia adalah laki-laki, akan saya ajak bermain bola dan sejenisnya, yang sangat manly, jikalau ia perempuan akan saya temani bermain masak-masakan ataupun boneka, yang sangat girly, karena orangtua yang asik itu yang ga jaim dan mau diajak bermain dengan anak sesuai dengan kodratnya.

Di weekend kemarin, saya sempat bermain bola dengan cucu dari Ibu Saonah dan Pak Darmoto, penjaga kosan Rose Living Ragunan tempat sekarang kami bertiga (termasuk yang sedang dikandung) tinggal untuk sementara. Di momen itu saya jadi ikut membayangkan serunya bermain dengan anak sendiri nanti. Keringat yang keluar setelah bermain bola itu berbeda dengan peluh keringat bercampur kepala yang terasa berat sepulang dari kantor setelah menerobos kemacetan 45 menit setiap hari, keringat ini terasa lebih menyegarkan pikiran dan memunculkan perasaan senang.

“Sampai bertemu 5 bulan lagi hai debay. Semangat selalu berjuang di dalam sana, sampai waktunya tiba untuk kau berjumpa cahaya dunia, dimana akan pecah suara tangis pertama, sembari adzan berkumandang di telinga.” – (Papah, Agustus 2016)

handry

Cerita di balik lagu ‘Ruang Yang Terakhir Kusinggahi’ (OST. A&H Wedding)

Tags

, , , , ,

Ending Video

Bagi saya pribadi, salah satu part yang paling memuaskan dalam momen pernikahan adalah membuat original soundtrack (OST) sendiri. Bahkan mendirect secara langsung pengerjaan video klip dari lagu tersebut.

Judulnya ‘Ruang Yang Terakhir Kusinggahi’. Lagu yang saya persembahkan tak hanya untuk Aini, namun bagi kehidupan kami berdua nantinya. Semacam doa yang tertuang pada lirik.

Secara musikalitas, tak dipungkiri lagu ini banyak terinfluence oleh Depapepe dan Noah. Depapepe untuk aransemen musik dan gitarnya, sementara Noah dari segi penulisan lirik dan tarikan vokal.

Jujur, notasi dari lagu ini sudah saya buat dari kelas 2 SMA. Saat itu saya sedang sangat-sangat menggandrungi Joe Satriani (sampai saat ini pun masih) yang tak lain adalah seorang gitaris instrumentalis tersohor di dunia.

Dan lagu ini saat itu masih dalam bentuk fingerstyle alias masih hanya berupa petikan gitar. Saya masih ingat, lagu ini saya beri nama ‘Clear Chamber‘, entah mengapa, tak ada arti spesial di balik judul tersebut. Namun, aransemennya belum seceria versi sekarang, dulu lebih slow dan galau.

Menjelang pernikahan yang digelar bulan April yang lalu, saya memang bernazar untuk membuat OST bagi momen yang Insya Allah sekali seumur hidup ini. Beberapa aransemen lagu coba saya buat tapi tak ada yang mengena.

Pada akhirnya saya teringat kalau saya punya 1 stok lagu yang kelihatannya cocok untuk dijadikan OST. Tak lain tak bukan adalah ‘Clear Chamber‘.Aransemen saya ubah menjadi lebih bright dan optimis, plus penambahan lirik.

Untuk departemen lirik sendiri, saya tidak ingin main-main. Saya termasuk yang sangat concern terhadap lirik sebuah lagu. Saya tidak suka lirik yang cheesy, murahan, dan menggunakan kata-kata yang basi, sudah sering digunakan di lagu-lagu lain, dan mudah ditebak. Ditambah lagi, saya ingin lirik tersebut termuat pesan terselubung di dalamnya.

Maka saya memutuskan agar setiap bait lirik yang saya tulis dimulai dari huruf-huruf yang membentuk nama kami berdua yaitu Aini Nurul Iman dan Handry M. Yudha. Dengan proses yang memakan waktu 1 bulan untuk menyempurnakannya, termasuk merekam lagu yang dibantu oleh teman saya yaitu Fabian Winandi di mini studio miliknya, maka jadilah lagu dan lirik bersejarah ini:

Intro 1
Verse 1:
(A) ngin yang membawa
(I) mpian serta harapan berdua
(N) amamu mengisi
(I) maji yang sepi

Verse 2:
(NU) ansa kehangatan senja
(R) intik hujan yang berbisik
(U) ngkapkan dalam diamnya
(L) uasnya cintaku

Reff 1:
(I) nilah ruang yang terakhir kusinggahi
(M) elewati terjalnya jalan pencarian yang telah kita lalui
(A) wan cerah yang kagumi cerita kita berdua, dan semestapun bernyanyi
(N) afas jiwaku, separuh tulang rusukku, kutemukan dalam senyummu

Intro 2

Verse 3:
(H) amparan hari di depan
(AND) alkan kepercayaan bersama
(R) iak-riak yang mungkin ada
(Y) akinkan kita takkan terpecah

(M) enguatkan janji sehidup semati

Reff 2:
(Y) ang diperjuangkan selama ini berlabuh di sini
(U) ntuk yang pertama dan terakhir ku harapkan
(D) ekaplah mimpi-mimpiku agar terwujud doamu yang bertaburkan cahaya
(HA) rmoni yang indah, bersuara bagai malaikat, iringi ikatan suci kita

(Solo gitar)

Reff 3:
(I) nilah ruang yang terakhir kusinggahi
(M) elewati terjalnya jalan pencarian yang telah kita lalui
(A) wan cerah yang kagumi cerita kita berdua dan semestapun bernyanyi
(N) afas jiwaku, separuh tulang rusukku, kutemukan dalam senyummu

Kutemukan dalam senyummu
Kutemukan dalam senyummu

Video klipnya sendiri direkam berbarengan dengan sesi foto pre-wedding oleh adik saya, Brilliant Trirahmanova. Sementara untuk editing tetap oleh saya sendiri karena otak saya yang paling mengerti alur dari VC nya. Total waktu yang dibutuhkan untuk merekam keseluruhan gambar di video ini hanyalah sekitar 5 jam, mulai dari jam 6 pagi hingga 11 siang.

Termasuk mepet dan sangat sempit waktu yang tersedia karena berbarengan dengan sesi foto, dan juga lamanya jarak dan waktu tempuh dari bagian depan Tahura Bandung untuk tiba di penangkaran rusa yang berada jauh di dalamnya.

Hal ini berakibat tidak terlalu banyak footage dan sudut pengambilan gambar yang berhasil direkam. Namun, saya mencoba memaksimalkan waktu yang ada dan angle-angle yang berhasil diambil. Dan hasilnya seperti yang terlihat pada video di atas. Cukup memuaskan

Dari segala jerih payah ini, saya merasa bahwa yang terpenting adalah ada bukti dan cerita yang dapat dibagi kepada anak-anak saya kelak bahwa orangtua mereka memiliki kenangan indah di masa lalu dengan harapan mereka pun akan terinspirasi dan tumbuh menjadi anak-anak yang penyayang dan kreatif.

Many thanks to:

  • Depapepe & Noah – Influencer
  • Joe Satriani – Influencer
  • Aini Nurul Iman – Inspirator & lover
  • Orang tua – Supporter
  • Fabian Winandi – Executive Producer, Sound Engineer
  • Brilliant Trirahma Nova – Videographer
  • Nes Photo’s Crew – Supporter
  • Isma Wulandari – Make Up Artist
  • Penjaga kandang rusa Taman Hutan Raya Djuanda
  • Adik kakak – Supporter

Baca juga: [Behind the Scene] A&H Wedding – Akad Nikah

Handry

 

 

 

[Re-Design Curriculum Vitae] August 2016

Tags

, , , , ,

CV Handry August 2016

Design by Handry Martha Yudha (2016)

Terkadang rasa bosan datang ketika melihat desain Curriculum Vitae sendiri yang tidak banyak berubah.

Jadi mumpung sedang ada waktu di akhir pekan ini tidak ada salahnya merampungkan projek re-design CV ini.

Re-design ini sudah dimulai dari satu bulan yang lalu, namun mangkrak karena kesibukan bekerja setiap hari.

Berangkat pukul 7 dan seringnya baru tiba di rumah menjelang jam 8 malam ke atas. Setibanya, tidak ada waktu lagi di depan laptop karena seharian mata sudah lelah memandang layar menyala. Lagipula ada istri yang cukup lama menanti kepulangan saya, sehingga waktu beristirahat di rumah semaksimal mungkin dihabiskan bersamanya.

And, that’s it, akhirnya projek ini selesai juga!

Overall, saya puas dengan desain saya kali ini. Jika dibandingkan dengan desain CV sebelumnya, versi terbarunya terlihat lebih mature dan padat.

Curriculum Vitae Handry

The previous version of my CV

Di versi lamanya, saya merasa banyak space kosong menganga yang membuat kombinasi posisinya agak kurang seimbang. Lalu terlalu banyak tulisan dengan ukuran kecil plus positioning yang cukup membingungkan menjadi nilai minus khusunya di mata saya saat ini.

Akhirnya saya memutuskan mengubah desain, dengan pertama-tama memutar angle dari yang awalnya landscape, menjadi portrait. Hal ini dimaksudkan agar orang mampu memahami bagaimana alur bacanya walau secara sekilas.

Saya memberikan penekanan di awal dengan menuliskan ‘Marketing and Branding Enthusiast’ sebagai imej utama, karena saya memiliki latar belakang pendidikan di dunia marketing dan memang menyukainya, khususnya branding dan digital marketing.

Sisanya tidak ada perbedaan, hanya perubahan dari sisi desain saja yang jauh lebih sederhana tapi tak melupakan estetika.

Satu yang baru adalah poin ‘Other Skills‘.

Di sini saya memvisualisasikan sejauh apa tiap skill lain yang saya kuasai dengan ikon parameter. Hal ini terinspirasi di saat saya bermain The Sims.

Ada yang menarik, mengapa dengan latar belakang Marketing namun saat ini saya bekerja di posisi Export & Import?

Well, kalian tahu bahwa Marketing memiliki jam waktu yang sangat fleksibel. Saking fleksibelnya, weekend pun tak jarang harus tetap menjalankan amanat dari perusahaan.

Hal tersebut yang saya alami di awal karir bersama Instax.

Berhubung istri langsung diberikan rezeki untuk hamil, maka dengan working load yang menurut saya cukup fantastis tersebut (pulang jam 2 malam pernah, menginap di dekat lokasi event pun juga pernah), dan dengan beberapa alasan lain yang tak dapat disebutkan, re-positioning pun jadi jalan keluar (sementara).

Kebetulan divisi import perusahaan sedang membutuhkan tenaga, sehingga ketika ditawari untuk mengisi posisi tersebut tanpa terlalu lama berpikir langsung saya terima. Setidaknya hingga beberapa waktu ke depan pikir saya.

Karena sejatinya, saya lebih menyukai posisi saya sebelumnya, yang lebih dinamis dan menuntut otak berfikir kreatif, walaupun dengan resiko jam kerja yang sangat ‘karet’, dalam artian lembur jadi santapan yang mengenyangkan hampir setiap hari.

Namun, menikmati dan mensyukuri apa yang saat ini dimiliki adalah keharusan. Di posisi Export Import saat ini saya banyak belajar hal dan istilah baru. Jam kerjanya lebih teratur, pressure tidak terlalu terasa sehingga lemburpun dapat lebih dinikmati.

Mungkin di beberapa postingan berikutnya akan saya tuliskan apa saja yang saya dapatkan dan pelajari tersebut, besera pengalaman-pengalaman menariknya.

Di beberapa waktu luang, saya tetap mempelajari dan mengikuti perkembangan seputar dunia marketing di era digital ini.

Saya akhir-akhir ini sedang senang memperdalam teknik SEO sebuah website dengan langsung menceburkan diri ke dalamnya, yaitu dengan membuat web-blog bernama inspirastory.id.

Terinspirasi dari kesuksesan para blogger yang dapat meraup uang dari Google lah yang akhirnya mendorong saya untuk membeli domain dan hosting berbayar, karena saya baru menyadari tanpa hosting berbayar maka suatu blog tidak dapat masuk ke Google AdSense. Blog ini sendiri masih memakai embel-embel wordpress.com sehinga tidak dapat di-monetize.

Inspirastory.id sendiri adalah pilot project bagi saya dalam usaha menembus kualifikasi dan standar yang ditetapkan AdSense. Kita lihat beberapa bulan ke depan bagaimana perkembangannya, karena saat ini saya masih berfokus dalam mendevelop konten dan tahap awal dari promosi.

That’s all.

Handry